Selasa, 20 Desember 2011

PANDANGAN ETIKA TERHADAP PRAKTEK BISNIS YANG CURANG

Menurut para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.

Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.

Masalah kecurangan bisnis, belakangan ini banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan kecurangan dalam meraup keuntungan yang maksimal. Berbagai kecurangan bukan hal yang lumrah lagi. Kecurangan tersebut dilatar-belakangi karena makin banyaknya perusahaan-perusahaan pesaing. Atau alasan biaya hidup yang semakin tinggi (faktor ekonomi). Tentu hal ini sangat berlawanan dengan etika bisnis yang ada. Salah satu contoh perusahaan yang berbuat curang yaitu PT Rashwa Getra Nirwana, sebuah perusahaan suplier resmi Petronas.

PT ini telah mengoplos solar menjadi minyak tanah. Beberapa waktu lalu polisi berhasil menggerebek gudang PT ini yang bertempatkan di Surabaya. Polisi berhasil menemukan berbagai alat pengoplos dan belasan tangki air serta tong. Di gudang tersebut di temukan sang pemilik PT yang sedang mengoplos solar dan kemudian di jual sebagai minyak tanah.

Proses pengoplosannya yaitu setelah minyak dan solar di beli, kemudian dicuci. Dan solar di masukkan kedalam tong dan kemudian dibersihkan dengan menggunakan cairan pembersih (hipo) dan cairan pembening (bleaching). Kemudian Setelah didiamkan dan mengendap, hasilnya kemudian dipindahkan ke tangki. Dan dari tangki, minyak tanah palsu itu kemudian di masukkan ke mobil tangki kapasitas 5 ribu liter.

Pendistribusiannya, minyak tanah tersebut lalu diedarkan dan dijual ke pangkalan minyak tanah di kawasan Perak. Sedangkan hasil endapan yang kurang bersih juga dijual dengan diaku sebagai solar juga di kawasan Perak. Dan minyak tersebut dijual kembali dengan harga Rp 7.800 / liter.

Dilihat dari peristiwa ini yaitu sungguh pemilik PT tidak memiliki etika dan tidak bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan dalam bisnis. Pelaku hanya memikirkan keuntungan yang didapat, tetapi tidak dengan dampaknya. Dengan harga yang lebih murah, pelaku bias mendapatkan untung yang berlipat ganda. Buruknya, PT membawa lisensi sebagai supplier resmi Petronas. Dan PT (pelaku) mampu berbuat seperti itu. Apa jadinya Citra perusahaan Petronas dimata konsumennya. Tentu konsumen akan berfikir berkali-kali untuk menjadi pelanggan PT tersebut agar tidak merasa dicurangi dan ditipu.

Tidak hanya pada konsumen dampaknya, investor juga akan segan dalam menanamkan modal nya di dalam perusahaan ini. Dan ini merupakan peluang bagi pesaing untuk menarik konsumen dan investor.

Oleh karena itu Petronas harus membersihkan namanya atas PT Rashwa Getra Nirwana yang telah membuat nama perusahaan tercoreng dalam dunia bisnis perminyakan. Dengan meyakinkan kepada konsumen bahwa produk minyak petronas adalah produk yang original dan bukan oplosan. Walaupun akan sulit membuat kepercayaan konsumen kembali kepada kita. Apalagi dengan banyak nya perusahaan bahan bakar minyak yang ada di Indonesia. Dan perushaan juga harus menseleksi kembali siapa yang dapat di jadikan rekan perusahaan. Terutama yang dapat menjaga citra dan nama baik perusahaan. Serta peran kepolisian yang selalu siaga dalam memberantas pelaku-pelaku bisnis yang berbuat curang. Agar konsumen tidak merasa dirugikan.

Inilah gunanya etika dalam berbisnis. Kita akan dapat mengontrol diri kita dari segala bentuk kecurangan yang ada dalam berbisnis. Walau untung sedikit, ya taka pa. yang penting konsumen akan merasa senang dan puas dengan produk yang kita buat. Dan sebagai imbalannya yang lain adalah citra perusahaan yang baik di mata konsumen. Dengan citra yang baik konsumen akan merekomendasikan produk kita kepada yang lain dan akhirnya akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produk kita. Untuk itu etika diperlukan dalam bisnis sebagai alat pengontrol perilaku perusahaan demi kebaikan perusahaan itu sendiri.